Salah
satu hal dari sekian banyak nikmat yang Allah SWT turunkan yang
memiliki nilai sangat besar atas umat-Nya yaitu dengan diturunkannya
mukjizat Al-Qur;an melalui Nabi Muhammad SAW. Tidak hanya itu saja,
Allah SWT juga mempermudah umat-Nya dalam mempelajari serta menghafal
ayat-ayat suci Al-Qur'an, tanpa terkecuali untuk anak dengan usia
dini.
Mempunyai
putra
/ putri
yang bisa
hafal
Al-Qur'an tentu dapat
menjadi kebanggaan sendiri untuk
para orangtua. Selain itu, keberkahan dari para penghafal Al-Qur'an
juga ikut
mempengaruhi
orang-orang
di sekitarnya. Allah SWT pun sudah
menjanjikan
banyak sekali manfaat yang
diperoleh untuk
para penghafal Al-Qur'an baik yang tampak
di dunia ataupun
sebagai ganjaran di akhirat kelak.
Dalam
proses
membentuk
anak menjadi generasi yang Qur'ani, dibutuhkan
cara
khusus yang cocok
dengan karakter, kemampuan, serta
pola belajar anak. Berbekal pengetahuan tersebut, orangtua akan
bisa segera
bergerak
dengan
langkah yang cukup
hati-hati
sekaligus bisa
menghitung
kebutuhan anak. Jangan sampai orangtua terlalu
memaksakan
diri sehingga dapat
membuat
anak merasa sangat
terbebani.
Sebelum
membahas
tentang
berbagai
cara
menghafal
Al-Qur'an jaman now untuk
anak, para orangtua perlu
mengerti terlebih dahulu mengenai
bagaimana sebaiknya
untuk mengarahkan anak supaya
menjadi seorang huffadz yang
sudah
terangkum di link berikut.
Adapun
beberapa teknik yang bisa diaplikasikan yakni sebagai berikut:
1.
Auditori
Sejak
didalam kandungan, organ tubuh manusia yang pertama kali mulai
berfungsi yaitu organ pendengaran. Saat usia kandungan sudah mencapai
120 hari, telinga kita mulai bekerja guna menyerap berbagai informasi
yang tentu saja didengar dari sang Ibu. Itulah sebabnya di dalam
Al-Qur'an, kata As-Sam'u (pendengaran) selalu dijabarkan terlebih
dahulu ketimbang Al-Bashoru (pengelihatan).
Hal
tersebut mennyatakan jika kehidupan kita ini dimulai dengan
mendengar, bukan melihat. Bahkan ketika lahir di muka bumi, kita juga
disambut dengan suara adzan serta iqamah. Pun saat sakaratul maut,
kehidupan kita diakhiri dengan talqin kalimat tauhid di telinga.
Metode
auditori ini sangat sesuai untuk anak dengan usia dini serta anak
dengan tipe belajar "pendengar". Teknik ini bisa dilakukan
dengan cara yaitu memperdengarkan ayat-ayat suci Al-Qur'an semenjak
usia kandungan 4 bulan hingga 5 tahun.
Selain
itu, orangtua juga perlu konsisten untuk membaca Al-Qur'an setiap
hari didepan mereka. Saat anak menginjak umur 2 sampai 3 tahun,
talqin sedikit demi sedikit ayat yang akan mulai dihafal setiap
waktu. Tidak harus ada jam intensif, cukup dilakukan disela-sela
kegiatan anak seperti saat bangun tidur, bermain, ataupun saat akan
tidur. Insya Allah walaupun anak belum dapat menulis serta membaca,
anak dapat melafalkan ayat-ayat Al-Qur'an yang telah diajarkan oleh
orangtuanya secara telaten walaupun masih terbata-bata serta belum
fasih. Nah, sekarang sudah tidak terlalu sulit untuk mengulang-ulang ayat yang sama karena sudah ada Speaker Al-Qur'an dimana gadget ini berisi berbagai macam murottal dari Qori-Qori terkenal diseluruh Dunia.
2.
Kaisa
Teknik
ini mulai terkenal
beberapa
tahun yang lalu, yaitu
saat
sebuah ajang kompetisi penghafal Al-Qur'an pada
salah satu stasiun televisi memperlihatkan
seorang anak bernama Kaisa. Anak tersebut mempunyai
ciri khas menghafal yang berbeda dengan peserta lainnya, yaitu
menghafal dengan gerakan. Bagi kompasianer yang tidak
pernah mengetahuinya dapat mencarinya
di mesin pencari dengan
kata kunci "Metode Kaisa".
Cara
ini cocok untuk anak dengan tipe belajar kinestetik, yaitu belajar
dengan gerakan. Setiap potongan ayat mempunyai gerakan berbeda yang
diselaraskan dengan makna ayat tersebut. Kelebihannya metode ini,
anak tidak hanya bisa menghafal Al-Qur'an saja, namun juga bisa
mengerti artinya per kata. Pun saat terdapat ayat yang terlupa atau
terlewatkan, anak bisa mengingatnya dengan cara menghubungkan
gerakannya supaya sesuai. Adapun kekurangannya, cara ini akan lebih
maksimal untuk dilakukan saat keadaan anak sedang senang dan prima
ketimbang ketika anak menjelang tidur malam atau bangun pagi. Selain
itu, cara kaisa juga memerlukan waktu yang cukup lama dibandingkan
metode-metode lainnya sebab berfokus pada dua hal, yaitu hafalan dan
gerakan.
3.
Kauny Quantum Memory (KQM)
Metode
KQM ini dipopulerkan oleh Yayasan Askar Kauny. Yayasan ini adalah
lembaga non profit yang bergerak pada bidang sosial dan pendidikan
serta memfokuskan diri kepada pembinaan serta pengembangan ilmu
Alquran, terutama Tahfizhul Quran. Ada banyak sekali pelatihan untuk
menghafal Al-Qur'an yang sudah diadakan oleh yayasan ini dan diberi
nama "Master (Menghafal Al-Qur'an Semudah Tersenyum) Training".
Adapun metode yang dipakai pada metode KQM ini yaitu dengan cara
berikut:
Anak
memperhatikan secara baik bacaan Al-Qur'an yang akan dihafalnya dari
seorang tutor (orangtua maupun guru), baik itu langsung ataupun
melalui media
-Kemudian
anak mengucapkan kembali dari bacaan yang sudah didengarkannya, lalu
tutor mengecek bacaan tersebut supaya sesuai hafalannya dengan sumber
yang tepat.
-Anak
diberikan wawasan mengenai ayat yang dihafalnya tersebut dengan
memakai ilustrasi ataupun gerakkan tangan serta anggota badan lainnya
yang menggambarkan isi ayat tersebut
-Teknik
KQM sangat menekankan pengertian kepada ayat sehingga saat proses
menghafal juga bisa disertakan makna setiap kata yang pada akhirnya
nanti membentuk suatu rangkaian makna yang utuh.
4.
Phonic
Cara
yang satu ini saya peroleh
saat
terdapat
pelatihan Super Tahfidz beberapa waktu yang lalu. Teknik
ini dibuat oleh Ustadz Marzuqi Ihsan, founder
sebuah
lembaga pendidikan serta
tahfidz di Malaysia. Adapun penekanan yang terdapat
didalam
metode Phonic ini yaitu
keabsahan bacaan, baik tajwid ataupun
makhorijul hurufnya. Teknik
ini memakai
pola talqin, yakni
pendiktean bacaan guna
memastikan kebenarannya. Cara
ini juga dikenal sebagai teknik
menghafal Al Quran dengan otak kanan. Sebab
memfungsikan otak untuk membuat
dari potongan-potongan ayat yang diingat.
Cara
menghafalnya yaitu dengan cara memotong satu ayat menjadi beberapa
bagian (per kata) lalu melafalkannya satu per satu secara berulang.
Keunggulan lainnya dari cara ini yaitu dapat mengajarkan anak
mengenai bagaimana cara mengucap huruf-huruf hijaiyyah sesuai dengan
makhorijul huruf dan tajwidnya. Tetapi teknik ini membutuhkan waktu
yang cukup panjang sebab wajib telaten dengan setiap detail kata-kata
yang terdapat di sebuah ayat.
5.
An-Nashr
Saat
mengikuti program Kuliah Kerja Mahasiswa (KKM) di kampus, secara
kebetulan saya diperintahkan untuk mengabdi pada daerah Wajak,
Kabupaten Malang. Dari sanalah saya mengetahui teknik unutuk
menghafal Al-Qur'an yang baru serta cukup unik ini. Metode An-Nashr
dibuat oleh Ustadz Muhammad Taufik, yaitu pemilik Yayasan Pendidikan
An-Nashr. Beliau sudah mendirikan pondok pesantren, Raudhatul Athfal
(setingkat TK), Madrasah Ibtidaiyah (setingkat MI), dan juga Madrasah
Tsanawiyah (MTs) yang diberikan nama sama dengan nama yayasannya.
Pelajaran
pertama dalam teknik An Nashr yaitu menghafalkan arti dari per kata
(mufrodat) yang terdapat pada surat-surat pendek juz 30. Pola
serta cara menghafal tidak sama, Bergantung terhadap usia anak serta
kemampuannya. Ustadz Muhammad Taufik sengaja mengambil surat-surat
pendek di juz 30 dan sebagian di juz 29 untuk materi pertama dengan
tujuan:
-Hampir
seluruh surat di kedua juz tersebut merupakan Makkiyyah, yaitu surat
yang diturunkan pada saat periode Mekkah sebelum Nabi Muhammad SAW
hijrah ke Yatsrib (Madinah). Sebagian besar surat yang turun di
Mekkah membahas mengenai pokok-pokok Keimanan seperti, Ke-Esaan
Allah, diutusnya para rasul, kepastian akan munculnya hari kiamat,
serta berbagai macam peristiwa yang mengiringinya. Dengan
memprioritaskan belajar juz 30 dan 29, diharapkan muncul tumbuhnya
keimanan sebelum anak mempelajari surat-surat lainnya yang telah
mulai membahas tentang hukum.
-Menumbuhkan
semangat untuk menghafal. Disebabkan dalam waktu yang tidak terlalu
lama, anak sudah dapat menghafal sekaligus mengartikan beberapa
surat. Hal ini Berbeda apabila anak diarahkan untuk menghafal dimulai
dari surat Al-Baqarah misalnya, maka diperlukan waktu berbulan-bulan
untuk benar-benar dapat menghafal arti yang terdapat pada surat
tersebut. Oleh karena itulah pembelajaran dalam teknik An Nashr,
untuk juz 30, dimulai dari surat-surat yang ada pada bagian paling
akhir. Selain itu, surat-surat pendek adalah surat yang paling
banyak dibaca ketika waktu sholat, sehingga sangat membantu dalam
meningkatkan kekhusyukan sholat.
-Ayat-ayat
yang terdapat didalam juz 30 dan 29 tidak terlalu panjang, sehingga
sangat sesuai untuk pengulangan dengan pola-pola teknik An Nashr
yakni pola 4-3-2-1.
Adapun
cara
menghafal dengan metode ini seperti berikut (contohnya
anak akan menghafal surat Al-Ikhlas ayat 1) : "Qul...
Katakanlah... Huwa... Dia... Allaahu Allaah... Ahad... Yang Maha
Esa... dan seterusnya". Untuk
lebih jelasnya,
anda
dapat
mencarinya di youtube ataupun
dengan mendatangi langsung sang pemilik teknik
ini di Dusun Patuk Rekesan, Desa Sukolilo, Kecamatan Wajak, Kabupaten
Malang.
Memilih Metode Menghafal Al-Qur'an Yang Tepat Untuk Anak
Reviewed by Meteor Dragon
on
17.01
Rating:
Tidak ada komentar: